Siapakah ‘Ibadurrahman di dalam Al Qur’an #2

 Tulisan sebelumnya

Karakteristik ‘ibadurrahman yang selanjutnya adalah

2. Mereka yang melaksanakan Qiyam Al Lail

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا

Artinya : Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (QS. Al Furqan ayat 64)

Orang-orang yang melaksanakan Tahajud di malam hari adalah karakteristik dari ‘ibadurrahman. Golongan yang Allah sangat kasihi, sangat Allah cintai.

 

3. Mereka yang berdoa meminta kepada Allah swt agar dirinya  tidak melihat Neraka

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

Artinya: Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”. 

Jahannam atau Neraka adalah tempat yang mengerikan baginya. Mereka tidak ingin tinggal di Neraka untuk waktu yang sebentar apalagi waktu yang lama. Bahkan melihat Neraka pun meraka tidak mau. Pada surat Al Furqan ayat 65 di atas, adalah gambaran Allah swt yang mencintai orang-orang yang tidak ingin masuk Neraka meskipun cuma sebentar.

Karena ada di antara manusia yang merasa tidak mengapa tinggal di Neraka walaupun cuma beberapa hari. Mereka adalah orang-orang yahudi (ustadz Nouman bercerita). Karakter manusia seperti ini (Bani Israel) dituangkan dalam surat Al Baqarah ayat 80:

لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً yang artinya : Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.

Sehingga selama hidup di dunia, mereka hidup semaunya, tidak mentaati Allah swt. Karena mereka berpikir mereka akan mampu bertahan di Neraka untuk beberapa hari karena akibat perbuatannya di dunia. Lalu kemudian mereka akan masuk ke dalam surga, begitu pikir mereka.

Di dalam Al Quran, banyak diceritakan tentang ganjaran Neraka. Namun yang menjelaskan hukuman Neraka yang paling ringan terdapat di surat Al Anbiya ayat ke-46 :

وَلَئِنْ مَسَّتْهُمْ نَفْحَةٌ مِنْ عَذَابِ رَبِّكَرَبِّكَ لَيَقُولُنَّ يَا وَيْلَنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ Artinya:Dan sesungguhnya, jika mereka ditimpa sedikit saja dari azab Tuhan-mu, pastilah mereka berkata: “Aduhai, celakalah kami, bahwasanya kami adalah orang yang menganiaya diri sendiri”.

Seberapa ringannya gambaran Neraka tersebut? yakni, orang yang dihukum tidak merasakan panasnya api Neraka. Mereka hanya merasakan hembusan apinya (nafha) saja.  Nafha berarti hembusan angin (api neraka) yang dingin. Lalu mereka menyentuhnya sedikit saja (massathum), maka mereka berujar “aku tidak pernah merasakan siksaan yang lebih berat, aku pasti berada di bagian Neraka yang terburuk (wayl– ya waylana)”.

Wayl, dijelaskan Rasulullah saw sebagai bagian Neraka yang paling menakutkan bahkan Neraka itu sendiri saja takut padanya (wayl).

 

4. Mereka yang dermawan, dan bijak mengeluarkan uang.

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

Artinya : Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. (QS Al Furqan ayat 67).

Mereka membelanjakan hartanya dengan baik, mereka juga tidak pelit/kikir terhadap hartanya. Mereka mampu bijaksana dan seimbang dalam mengeluarkan hartanya. Al Quran mengajarkan agar kita tidak boros, tidak mudah berhutang, namun membelanjakan harta sesuai kemampuan dan kebutuhan. Tidak berlebihan dan tidak juga pelit.

 

5. Mereka yang memurnikan Keimanan/Tauhid Kepada Allah swt, Tidak membunuh dan Berbuat Zina

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

Artinya : Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). (QS Al Furqan ayat 68)

  • Tidak menyembah selain Allah swt
  • Tidak membunuh
  • Tidak berbuat zina

Kenapa Allah menyebutkan 3 poin di atas dalam surat Al Furqon?

Karena di dunia ini ada sebagian orang yang akan berat dan kesulitan melaksanakan tiga perintah di atas. Ada yang seluruh keluarganya musyrik, kecuali dirinya. Baginya untuk mengEsakan Allah swt amatlah sulit.

Di suatu tempat ada sekelompok orang yang sangat mudah membunuh satu sama lainnya. Ada golongan orang yang mudah tergoda dengan lawan jenisnya. Terutama pemuda yang masih memiliki gejolak hormon/hawa nafsu yang tinggi. Apabila Muslim masih melakukan ketiga larangan diatas, maka Allah swt akan menimpakan azab hukuman yang berlipat ganda. Hal ini disebutkan dalam ayat selanjutnya

يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا Artinya: (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina (QS Al Furqan ayat 69).

Namun di ayat selanjutnya lagi (Al Furqan ayat 70) Allah berfirman:

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا Artinya: kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Allah swt selalu membuka pintu taubatNya untuk mereka yang bersungguh-sungguh bertaubat dan kembali kepada Allah. Dan itulah yang allah swt inginkan. Allah swt ingin hamba yang berbuat ketiga dosa diatas bertaubat dan kembali kepadaNya. Rahmat dan Ampunan Allah mendahului murkaNya.

وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا

Artinya: Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. (Qs Al Furqan :71)

 

6. Mereka tidak memberikan kesaksian palsu dan menjaga dirinya dari perbuatan dan lingkungan yang sia-sia

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

Artinya: Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.  (QS Al Furqan :72)

Zzuur maknanya adalah kesaksian palsu, bisa juga berarti teman yang gak berguna, teman yang tidak membawa manfaat, teman yang batil. ‘Ibadurrahman adalah orang orang yang menjauhi aktivitas/pertemanan yang sia-sia, yang tidak membawa manfaat. Mereka mampu menjaga diri dan kehormatannya dalam pergaulan dunia.

 

7. Mereka mendengarkan dan mematuhi firman Allah swt

وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا

Artinya: Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.  (Qs Al Furqan : 73)

Mereka tidak menutup mata dan telinga mereka terhadap firman Allah swt di dalam Al Quran. Mereka mendengarkan, mengikuti dan berusaha menjalankannya.

 

8. Mereka meminta kepada Allah keluarga dan keturunan yang baik

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Al FUrqan :74)

Mereka berdoa kepada Allah, meminta agar pasangan dan keturunannya menjadi qurrota’ayun dan menjadi generasi muslim yang baik, menjadi pemimpin yang baik.

Ustadz Nouman Ali Khan menasehati bahwa seorang istri harus yang pertama kali berbuat baik kepada suaminya. Seorang suami juga harus berbuat baik dan berkata baik kepada istrinya. Seorang Ayah harus membersamai dan mendidik anaknya.

Mereka (‘ibadurrahman) meminta kepada Allah kebahagiaan dari istri, dari suami dan dari anak-anaknya. Dan mereka memastikan orang-orang yang ada di dalam rumah mereka adalah orang-orang yang bertakwa kepada Allah swt.

 

Semua ciri-ciri ‘ibadurrahman ini membutuhkan Sabr.

أُولَٰئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَامًا Artinya : Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya (QS Al Furqan :75).

Kesabaran artinya bukan hanya berarti sabar, namun berarti konsistensi atau istiqomah. Maka Allah swt akan memberikan mereka (‘ibadurrahman) kedudukan yang tinggi di Surga, mereka diberikan penghormatan, diangkat derajatnya dan diberikan ucapan selamat di Surga.

خَالِدِينَ فِيهَا ۚ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا Artinya : mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. (QS Al Furqan : 76)

Di dalam surat Al Khafi ayat 3:

مَاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا Artinya : mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.

Maakitsiina fiiha abada maknanya adalah kita menunggu di Surga dengan gembira.

 

Allah mengatakan kepada kita bahwa kita akan menunggu di Surga dalam keadaan yang bergembira terus menerus. Kenikmatan Surga untuk kita akan Allah upgrade terus menerus forever, selamanya.
MasyaAllah T_T

Semoga kita mampu menjadi dan memiliki salah satu atau beberapa ciri-ciri dari ‘ibadurrahman seperti yang diceritakan dalam Al Qur’an. Aamiin.

Leave a comment